Runtuhnya Media cetak

 Dampak Kemajuan Teknologi Informasi

 Terhadap Runtuhnya Media Cetak


        Media cetak telah menjadi bagian integral dari perkembangan sosial dan politik di Indonesia sejak jaman kolonial hingga masa kemerdekaan. Dalam beberapa abad terakhir, media cetak seperti surat kabar dan majalah telah memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi, pendidikan, dan mobilisasi politik. Namun, perkembangan teknologi informasi, terutama internet, telah membawa perubahan signifikan dalam konsumsi media di Indonesia.

    Teknologi informasi adalah istilah umum apapun yang membantu manusia dalam membuat, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Pengertian teknologi informasi adalah sebuah studi perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer teruspada aplikasi perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software. 

    Tujuan Teknologi informasi yaitu untuk memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya teknologi sangat penting. Manfaat teknologi informasi yaitu untuk menunjang kehidupan manusia yang lebih baik karena dengan adanya teknologi infomasi bisa membatu kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien. Banyak sekali manfaat teknologi informasi diberbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah dalam dunia pecetakan seperti media cetak.

        Apa itu Media cetak? Media cetak adalah kumpulan dokumen yang berisi pristiwa yang didapatkan oleh jurnalis dan diubah menjadi kata kata, foto dan gambar. Mengenai media cetak di Indonesia mulai ada jauh sebelum negara Indonesia merdeka. Pada masa awal kemunculan media cetak ini dipergunakan oleh para pendiri bangsa Indonesia, sebagai salah satu alat perjuangan untuk kemerdekaan negara Indonesia. Begitupun masyarakat banyak sekali mulai meminati media cetak baik dari surat kabar maupun majalah. 

         Abad 19 merupakan sarana pendidikan dan latihan bagi orang-orang Indonesia dalam memperoleh pekerjaan didalamnya. surat kabar pertama yang ada di Batavies Nouvelles (Agustus 1744-Juni 1746), disusul Bataviasche Courant (1817), Bataviasche Advertentieblad (1827). Pada tahun 1855 surat kabar diterbitkan pertama kali di Surabaya dalam bahasa Jawa bernama Bromartani (Mandala, 2023). Bromartani ini memuat berbagai berita-berita lokal tentang kelahiran, kematian, perdagangan, pelelangan, deklarasi pemerintah, dan pertumbuhan pertanian. Kemudian dalam pengukuhan gerakan mencapai kemerdekaan, lahirlah surat-surat kabar dan majalah .

            seperti Benih Merdeka, Sora Ra’jat, Soera Oemoem dll. Serta organisasi persatoean

Hingga kini media cetak pun terus berkembang seiring berkembangnya teklonogi di dunia informasi, sehingga dengan berkembangnya teknologi ini mulai muncul beragam bentuk media cetak lainnya. Tentu media cetak ini pun mempunyai kekurangan dan kelebihan dibandingkan dengan media cetak yang muncul di era sekarang. Pada tahun 2011, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 55,23 juta, meningkat dari 42,16 juta orang di tahun 2010. Itu artinya media cetak pada tahun 2010 media cetak mulai beralih ke media online (Ikhwan, 2020). Hal ini di sebabkan teklonogi negara indonesia belum sepesat negara maju. Maka dari itu indonesia masi dapat bertahan dengan kebutuhan informasi dari media cetak.

     Dengan adanya perkembangan teknologi informasi tentu berdampak pada minat Gambar 1 Perkembangan teknologi 4 masyarakat pada media cetak yang perlahan mulai di tinggalkan, hal ini di sebabkan dengan keberadaan Media online ini mulai menggeser ekstansi media cetak. Bahkan dulu sebelum adanya media online ,media cetak seperti, surat kabar, majalah dll. Itu menjadi acuan bagi masyarakat dalam menerima berbagai macam informasi terkini tentang peristiwa yang terjadi di sekitar mereka maupun peristiwa yang terjadi di luar negri.  

        Namun beberapa kalangan beranggapan bahwa media cetak ini akan tetap eksis. Karena tidak semua orang mampu mengakses informasi melalui media online seperti telepon genggam, laptop, tab, pad maupun note book. Namun hal ini masih bisa bergeser dengan perkembangan teklonogi yang kian pesat. Kemungkinan para pembaca sejati media cetak akan beralih ke media online. Ralialita itu memang cukup mengancam para penerbit. Terbukti tahun 2009 dari hasil survey Nielsen Media Research ada Sembilan kota di Negara Indonesia dengan populasi 43,87 juta dengan umur >10 tahun kuartal 3 menunjukka penurunan peminat media cetak. Pembelian terhadap Koran berada di titik terendah dalam masa lima tahun terakhir.


        Mengutip dari Hardiyanto (2018) Fakta media cetak ini terus bertumbangan dengan adanya media online, seolah mengisyaratkan bisnis tersebut sedang berada pada musim gugur, yang tidak tahu kapan akan berganti kecuali bagi mereka yang pintar dan kuat untuk bertahan. Dengan mengadakan kolaps dengan diri sendiri ketika kemampuan seorang sebagian besar anggota populasi sudah memiliki perangkat akses informasi online macam laptop,computer,atau smartphone pribadi yang terkoneksikan dengan jaringan internet. (Hardiyanto, 2018) Berdasarkan penelitian yang dilaporkan We are social terkait pengguqna media internet di awal 2023 mencapai 212,9 juta angka tersebut mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (Haryanto, 2023). 

        Semua ini di karenakan menurunnya pengiklanan terhadap media cetak, pengiklanan juga banyak yang berimigrasi dari pengiklanan media cetak menuju pengiklanan media online. Sehingga pembaca lebih memilih membaca surat kabar dalam bentuk digital melalui media computer atau perangkat komunikasi yang canggaih karena berita yang di tertampil cendrung lebih cepat dan baru. Keenggahan masyarakat pun terhadap media cetak semakin dipicu dengan media online yang tirasnya dari hari hari menurun, Bulan Februari 2021 publik dikejutkan dengan berhentinya juga penerbit suara pembaruan berita dibawah berita satu media Holdings. sehingga lima bulan sebelum bulan januari M023 empat media cetak di bawah grub kompas gramedia diantaranya; Majalah Bobo, tabloid Nova, majalah Mombi dan majalah mombi sd menyatakan berhenti terbit. 

        Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Abdul Rasyid pada tahun 2019 dengan judul Surat kota medan era 4.0 pada penelitiannya menggunakan metode kualitatif yang memiliki hasil, bahwasanya banyak dari pesurat kabar dari kota medan yang di nyataka “meninggal dunia” di karenakan tak mampu bernafas dengan normal (Rasyid, 2019). Arti dari kalimat tersebut bahwsanya banyak perusahaan media cetak dari kota medan tidak berjalan normal akibat dari kemajuan teknologi informasi. Dalam penelitianya hal tersebut di sebabkan oleh industri Era 4.0.

Comments